Kembali ke Blog
Bagaimana Menjadi Kristen di Dunia yang Sekuler
Renungan

Bagaimana Menjadi Kristen di Dunia yang Sekuler

13 Jun 2025
Admin
Renungan
 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu...”
Roma 12:2 

Di tengah dunia yang semakin sekuler, menjadi seorang Kristen sejati bukanlah hal yang mudah. Nilai-nilai Alkitab kerap kali bertabrakan dengan standar dunia modern yang mengejar kebebasan tanpa batas, kebenaran yang relatif, dan keberhasilan yang hanya diukur dari harta dan popularitas. 

Namun, justru dalam konteks seperti inilah terang Kristus diperlukan. Dunia yang gelap membutuhkan terang. Dunia yang kehilangan arah, membutuhkan kompas moral yang datang dari Firman Tuhan. Lalu, bagaimana kita bisa tetap menjadi pengikut Kristus di tengah dunia yang semakin jauh dari-Nya?  

1. Menjaga Identitas sebagai Anak Allah 

Menjadi Kristen bukan hanya soal label agama, tetapi identitas yang membentuk cara kita berpikir, berkata, dan bertindak. Ketika kita sadar bahwa kita adalah anak-anak Allah, kita tidak akan mudah tergoda untuk menyesuaikan diri dengan tekanan sosial yang bertentangan dengan kebenaran. 

“Tetapi kamu adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri…”
(1 Petrus 2:9)

 

2. Menghidupi Nilai Kristiani dalam Kehidupan Sehari-hari

Di dunia kerja, kampus, atau media sosial, kita sering dihadapkan pada situasi yang menguji integritas dan iman kita. Menjadi Kristen berarti hidup dengan kejujuran saat semua orang memilih jalan pintas. Mengasihi saat dunia memilih untuk membenci. Mengampuni saat dunia menuntut balas.
 
Kristen tidak dikenal dari slogan, tapi dari buah kehidupan.
 
 

3. Berakar dalam Firman dan Doa

Dunia akan selalu berubah. Nilai dan norma akan terus bergeser. Tapi Firman Tuhan adalah batu karang yang kokoh. Tanpa kedekatan dengan Firman dan kehidupan doa, kita mudah hanyut dalam arus budaya.
 
Luangkan waktu setiap hari untuk membaca Alkitab, merenungkannya, dan berbicara dengan Tuhan. Itulah kekuatan kita untuk tetap teguh.
 
 

4. Berani Tampil Berbeda

Yesus sendiri berkata bahwa murid-murid-Nya bukan berasal dari dunia (Yohanes 17:14-16). Maka jangan takut untuk berbeda. Bukan dalam sikap arogan atau menghakimi, tapi lewat hidup yang mencerminkan kasih, kebenaran, dan keadilan.
 
Berbeda karena kasih. Berbeda karena hidup kudus. Berbeda karena kita mengikuti Kristus, bukan dunia.
 
 

5. Hidup dalam Komunitas Iman

 
Kita tidak bisa bertahan sendirian. Komunitas rohani adalah tempat kita dikuatkan, diingatkan, dan saling membangun. Ketika dunia menekan, saudara seiman menjadi tempat kita saling menopang.
 
 

Penutup: Terang di Tengah Dunia

 
Menjadi Kristen di dunia sekuler bukan berarti kita menjauh dari dunia, tapi justru hadir di dalamnya sebagai utusan Kristus. Kita dipanggil bukan untuk bersembunyi, tetapi untuk menjadi terang yang bercahaya dan garam yang memberi rasa.
 
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
(Matius 5:16)

 

Renungan Pribadi: 

  • Di bagian mana aku cenderung mengikuti arus dunia daripada kebenaran Firman?
  • Apakah hidupku mencerminkan Kristus di lingkungan tempat aku berada?
  • Siapa yang bisa aku doakan dan damping hari ini, agar mereka juga mengenal terang Injil?