Kembali ke Blog
Belajar Percaya Saat Doa Belum Dijawab
Renungan

Belajar Percaya Saat Doa Belum Dijawab

13 Jun 2025
Admin
Renungan
"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."
Amsal 3:5 

Berdoa adalah salah satu bentuk keintiman kita dengan Tuhan. Kita datang kepada-Nya dengan segala harapan, kebutuhan, ketakutan, dan impian. Namun, bagaimana jika doa kita tidak kunjung dijawab? Atau bahkan, seolah-olah Tuhan diam? 

Di saat seperti inilah, iman yang sejati diuji dan dibentuk. Percaya kepada Tuhan saat semuanya berjalan sesuai rencana adalah hal yang mudah. Tapi percaya ketika doa kita belum dijawab? Di situlah kita belajar percaya, bukan hanya berharap.  

1. Ketika Tuhan Diam, Ia Sebenarnya Bekerja 

Diamnya Tuhan bukan berarti Dia tidak peduli. Kadang, dalam keheningan-Nya, justru Tuhan sedang mengerjakan sesuatu yang lebih besar daripada yang kita minta. Seperti seorang petani yang menanam benih, kita sering tidak melihat pertumbuhan apa pun di permukaan—tapi di bawah tanah, akar sedang tumbuh kuat. 

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.”
(Yesaya 55:8)

 

2. Tuhan Lebih Tahu Apa yang Kita Butuhkan

 Doa adalah komunikasi, bukan sekadar permintaan. Terkadang, yang kita minta bukan yang kita butuhkan. Tuhan, sebagai Bapa yang baik, tahu kapan harus berkata "ya", "tidak", atau "tunggu". Percaya kepada-Nya berarti kita melepaskan kendali, dan mengakui bahwa rancangan-Nya lebih baik dari harapan kita.
 
 

3. Menunggu Bukan Berarti Pasif

 Menunggu dalam iman bukanlah menunggu tanpa melakukan apa-apa. Itu berarti kita terus berjalan dalam ketaatan, sambil memegang janji-janji-Nya. Kita tetap melayani, tetap bersyukur, tetap berharap, dan tetap taat—meskipun jawaban belum tiba.
 
“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru…”
(Yesaya 40:31)

 

4. Percaya Lebih Dalam dari Sekadar Percaya pada Hasil

 Kadang kita berpikir kita percaya kepada Tuhan, padahal kita hanya percaya kalau Dia menjawab seperti yang kita mau. Tuhan mengajak kita untuk percaya pada siapa Dia, bukan hanya apa yang Dia bisa lakukan. Kita mempercayakan hidup kita kepada karakter-Nya yang setia, bukan hanya pada hasil dari doa.
 

 
Renungan Pribadi: 

  • Apakah aku masih mempercayai Tuhan ketika doa belum dijawab?
  • Apakah aku bersedia mengikuti kehendak-Nya, bahkan jika berbeda dengan keinginanku?
  • Apa yang bisa aku pelajari dari masa penantian ini?

Penutup: Iman yang Bertumbuh Lewat Penantian

 Penantian bukanlah hukuman—itu adalah tempat di mana iman diuji, hati diproses, dan karakter dibentuk. Saat doa belum dijawab, itu bukan akhir cerita. Mungkin justru itu adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih indah dari yang bisa kita bayangkan.
 
Tuhan tidak pernah datang terlambat. Dia selalu datang tepat pada waktu-Nya.